Karya: Rahmadaini Firjatullah.*)
Pada malam hari, sosok pemuda yang baru tiba di kota Jakarta itu sedang mencari sebuah hotel untuk tempat penginapannya sementara. Ia mendatangi sebuah hotel MAHES HT, dan menuju penjaga kamar yang ada disana.
“ Selamat datang pak, mau pesan kamar berapa orang?” Tanya wanita itu.
“Saya mau pesan 1 kamar untuk satu orang”.
Wanita itu mengangguk dan memberi kunci, pemuda itu membayar kamar yang ia pesan sebesar 2.000.000,00 untuk 1 minggu. Ia mendapatkan kamar nomor 990.
Kamarnya berada di pojok , sebelah ruangan nomor 991 hari pertama cukup biasa – biasa saja , saat ia pulang dari bekerja tepat pukul 01.02 WIB. Ia memasuki kamarnya dan melempar tas milik nya ke sofa. Tak berselang lama ia mendengar suara wanita yang sedang bernyanyi dari kamar sebelah.
“Hmm… oh kekasihku.”. Suara itu terdengar lembut namun dengan nada yang seram. Riko nama pemuda itu. Riko merasa risih, dan ia pun keluar dari kamarnya. Melapor pada penjaga kamar bahwa kamar sebelah terlalu berisik dan membuat nya terganggu.
Hari- hari selalu saja seperti itu mulai dari suara orang yang menangis, mesin gergaji, dan barang barang yang di lemparkan. Malam hari kelima yang sangat membuat Riko tak tahan dengan suara yang muncul lagi, suara seseorang sedang bermain piano. Riko pergi lagi kepada sang penjaga kamar.
“ada apa pak Riko? apa kamar sebelah”
“Iya. sekarang bunyi seseorang bermain piano” Cetus Riko pada sang penjaga kamar.
“Hah? Suara piano, kalau boleh tau kamar nomer berapa ya pak? Apa 889?” Tanya lelaki yang menggantikan wanita penjaga kamar hari yang lalu.
“ Bukan, tapi 991”
“ pak..? tapi kamar itu tidak ada penghuninya “
“ Maksud anda?” tanya riko.
“Dulu di kamar itu memang ada penghuninya . seorang gadis yang masih SMA,ia juga memiliki hobi bermain piano namun , suatu hari saat ia pulang sekolah, ada 2 lelaki yang membuntutinya, tragisnya ia tewas dengan kabar, ia adalah korban yang di lecehkan lalu di bunuh. Sekarang ia menjadi sosok penjaga kamar 991” Penjaga kamar itu menjelaskan Panjang lebar pada Riko .
Namun riko tidak percaya. saat ia kembali ke kamarnya. ia penasaran, apakah benar? Kalau di kamar 991 itu tidak ada penghuninya?.
Riko mengintip dari lubang kunci itu dan terlihat hanya sebuah warna merah yang menutupi lubang kunci tersebut. Ia pun berjalan menuju kamarnya. Saat ia hendak menutup matanya, ia teringat ucapan sang penjaga kamar bahwa gadis itu ‘BERMATA MERAH’. Ia langsung gemetar, bagai mana tidak? Mata gadis itu tiba-tiba muncul saat ia mmengintip dilubang kunci pintu.
Lumajang,
18.09.2023
)*siswi kelas VIII