Karya : Fina Nailul Ihza*)
Tempat ternyaman untuk pulang adalah rumah
Ketika itu hancur lalu dimanakah tempat pulang?
Terselip di selubung pikiran untuk membangun kembali
Dengan puing-puing yang tersisa
Lebih sederhana dan indah
Tertata rapi dan juga asri
Kita berdua duduk di atas kursi Panjang
Dengan secangkir kopi di pagi hari
Menambah sesuatu yang terkesan romantis
Hembusan angin kian menelusuk menerpa kulit
Selayaknya tempat singgah
Namun,ini akan tetap abadi di dunia
Aku dan kamu akan menjadi kita
Bukankah ini indah?
Sebut saja sederhana
Lumajang
12.11.2023
)*Siswi kelas 9 MTs Miftahul Ulum 2