A SMILE THAT MAKES ME MISS YOU

Karya : Rahmadaini IX E

at.RUMAH SAKIT ANTAM MEDIKA.

Ruangan dengan nuansa putih membuat kesannya lebih tenang dan mewah dan bau obat-obatan tercium di indra penciuman yang ada di dalam sana, dokter tengah sibuk dengan pasiennya yang tengah sakit. di bagian ruang tunggu dimana banyak yang merawat dan menunggu kerabatnya saat sedang di rawat maupun tidak.

“baik? dengan kerabat Javas Saputra Alendra ??” Tanya seorang perempuan dengan jas putih kebanggannya, tertera nama Dr.Zecilia Hendrawana Dokter yang paling terkenal di daerah Jakarta Timur karena kemampuannya dalam menyembuhkan pasiennya. ” ya? dengan saya di sini dok.” jawab seorang wanita paruh baya yang masih terlihat awet muda, ” baik, anda boleh menjenguk pasien Javas sekarang permisi.” setelah mengucapkan kalimat tersebut, dokter tersebut pergi meninggalkan ruang tunggu tersebut, sepeninggalan Dr.Zecilia. Maryana sebagai ibu dari Javas pun langsung melongos masuk ke dalam ruang rawat pasien.

Terlihat javas terbaring lemas namun masih mampu menampilkan senyuman menawannya yang dapat membuat siapapun yang memandangnya takkan pernah merasa bosan sedikitpun

“Maa..” panggil javas dengan suara pelannya

“kenapa sayang? mama di sini kok”

“Mana afey??”

****

Terlihat gadis dengan seragam SMA nya lari begitu cepat di koridor rumah sakit dengan plastik yang di genggamnya berisi kue ulang tahun , gadis itu menyusuri koridor rumah sakit tanpa memikirkan siapa yang di tabraknya, sesampai nya di lantai 2 tepat di ruangan nomor 19 yang lebih tepatnya ruangan Javas.

Ceklek…

Suara pintu yang terbuka tersebut mengalihkan atensi seruangan, namun hanya terdengar suara nafas terengah-engah yang berasal dari gadis yang berada di ambang-ambang pintu

“afey ga telat kann?” Tanya gadis itu polos, maryana berdiri dan meraih tangan afey agar duduk di kursi dekat brankar, Javas memandang wajah gadis itu dengan inci mata, bibir dan hidung yang sempurna. tak pernah membuat Javas bosan.

” afey dari mana aja? kok keliatan kusut gitu” tanya maryana

” ehmmmm Iniiiii” Gadis itu mengangkat plastik bening tersebut setinggi dagunya dengan senyuman semanis gula , tidak-tidak !! melebihi gula jika perlu. Maryana menepuk jidat nya sendiri kenapa bisa ia lupa dengan ulang tahun putra semata wayangnya tersebut.

Afey mengubah posisinya mengahadap ke arah Javas yang tengah mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap pergerakan afey yang tengah membuka kue dan mencoba memotong nya menjadi bentuk segi tiga.dan ia bagikan kepada Maryana, Nevin-ayah Javas dan Juga Jelia-Adik dari Javas yang masih umur 8 tahun.

” Selamat ualang tahun yaa Papassss” Bisik afey yang masih bisa di dengar oleh Javas.

Javas mengangguk mengiyakan ” Makasih Fey “

***

JU’MAT 04;00 SORE

Tiing..

Suara notifikasi yang berasal dari ponsel milik afey membuat afey cepat-cepat mengambil nya dari tas.ternyata pesan dari Whatsaap yang dikirimi oleh Maryana

Maryana: Afey? kamu dimana?

Afey: perjalanan pulang tan, kenapaaa ?

Maryana: Bisa ke Rumah sakit nggak,Soalnya javas pengen ketemu kamu sebelum operasi nya di mulai

Afey: Oh!! boleh kok tann, afey berangkat sekarang 😀

Maryana: Baik, Cepat ya nak

tanpa ba-bi-bu afey bergegas menuju ke parkiran sekolah karena telah di tunggu oleh supirnya sejak tadi dan langsung menuju ke rumah sakit tempat javas di rawat.

at.RUMAH SAKIT ANTAM MEDIKA

“mana javas tan?” tanya afey membuat maryana menoleh saat tau seseorang yang ia tunggu telah tiba.

“di dalam fey, dia udah nunggu kamu dari tadi”

Afey melongos masuk dan menemui Javas yang telah menggunakan pakaian pasien yang akan di operasi ” javassssss, pokoknyaa lo harus sehat dari penyakit sialan itu okehhhh, lo harus nemenin guee di sekolah, pulang-berangkat nya sama gue jugaa, main sama gue”

“Iya, Do’ain gue berhasil di tahap operasi ini ya fey..”

“selalu vassss”

***

Waktu berlalu, berganti detik,menit menuju waktu yang akan datang tentang kabar operasi tersebut.dokter akhirnya keluar dari ruang operasi dan membuka maskernya, maryana berdiri dan menuju ke dokter bedah tersebut setelah berbincang beberapa detik dan dokter sudah meninggalkan maryana, terlihat wanita itu terpaku, afey berjalan menuju ke arah Maryana.

“gimana tan? apa kata dokter??”

hening…

kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk putra anda, namun tuhan berkata lain. saya turut berduka”

seketika afey juga terpaku mendengar penuturan tersebut dan terlihat Maryana sudah menangis di pelukan Nevin sang suami.

ESOKNYA. DI PEMAKAMAN TPU MALAKA.

setelahnya semua pulang dari pemakaman Javas kecuali kerabatnya, afey mengelus batu nisan Javas air mata gadis itu masih terus mengalir dengan deras

“lo bilang, lo mau nemenin gue vas.. tapi kenapa lo malah ninggalin gue?.. kenapa harus sesakit ini kehilang lo vas.. gue kangen senyuman lo dan sedetik gue ga liat aja gue kangen apalagi lo pergi selama ini,jahat lo vas pulang duluan ke pelukan tuhan..jahat..”

-selesai-

Lumajang.18/ 07/ 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *