Metafora kerinduan

Karya : Nur Thalita Safa*)

Rinai itu jatuh perlahan

Gemersik rindu yang tertahan

Mengalun indah dalam sebuah genangan.

Lalu perlahan menderas

Sederas angin yang memacu keras

Larut dalam suasana alam yang selaras

Menciptakan gaduh yang teramat keras,

Apalagi saat petir mulai bersahutan

Memcah hening yang awal nya mencekam

Yang perlahan menciptakan kegelisahan

Mengusir ketenangan yang tak lagi bersarang.

Angin pun kembali berhembus

Petir tak lagi menghunus

Keadaan mulai kembali lurus.

Sejenak semua kembali tenang

Nemun tetap dengan rinai

Yang tak kunjun selesai.

Sekarang hanya tinggal menunggu reda

Yang tak pasti kapan tepat nya

Rinai ini akan selalu terasa nyata

Hingga pelangi kembali mendatangkan warni nya

Lumajang

25.11.2023  

)*Siswi kelas 9 MTs Miftahul Ulum 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *